Sunday, December 8, 2013
Browse Manual »
Wiring »
awal
»
permainan
»
sejarah
»
sudoko
»
Sejarah Awal Permainan Sudoko
Pada Abad 18, seorang ahli matematika asal Swiss, Leonhard Euler, mengembangkan konsep “Latin squares”. Dalam konsep ini, angka atau simbol dalam kotak hanya akan muncul satu kali di setiap baris atau kolom. Jadi, dalam setiap baris atau kolom tidak ada angka atau simbol yang sama.
Sejarah Awal Permainan Sudoko
Pada Abad 18, seorang ahli matematika asal Swiss, Leonhard Euler, mengembangkan konsep “Latin squares”. Dalam konsep ini, angka atau simbol dalam kotak hanya akan muncul satu kali di setiap baris atau kolom. Jadi, dalam setiap baris atau kolom tidak ada angka atau simbol yang sama.
Pada Abad 19, di beberapa surat kabar di Prancis, muncul permainan teka-teki angka yang mirip dengan sudoku. Namun, permainan ini bukanlah sudoku. Sebab, dalam permainan ini terdapat dua digit angka dan membutuhkan kemampuan aritmetika dibandingkan kemampuan logika. Sayangnya, permainan ini menghilang saat Perang Dunia I pecah.
Kemudian, di Amerika Serikat terdapat permainan teka-teki angka yang dinamakan “Number Place”. Saat itu, permainan ini dimuat di sebuah majalah terbitan Amerika Serikat, Dell Magazines, di akhir 1970-an. Teka-teki angka yang dimuat ini merupakan pengembangan dari seorang pembuat teka-teki, yaitu Howard Garnes.
Pada pertengahan 1980-an, teka-teki angka ini mulai diperkenalkan di Jepang oleh Bapak Maki Kaji. Ia adalah pemilik dari Nikoli, Inc., sebuah perusahaan penerbitan di Jepang. Perusahaan ini menerbitkan permainan teka-teki angka ini di sebuah media cetak khusus teka-teki, Monthly Nikolist. Alhasil, teka-teki ini pun menjadi populer di Jepang.
Masyarakat Jepang menamakannya dengan “Suji wa dokushin ni kagiru”, yang kemudian disingkat menjadi sudoku. Dalam bahasa Jepang, sudoku diambil dari kata “su” yang artinya angka dan “doku” berarti sendiri. Artinya, dalam permainan ini, hanya boleh ada satu angka dalam satu baris dan kolom. Sudoku Menjadi Populer
Sudoku makin populer setelah dibawa ke Hong Kong pada 1997 oleh seorang pensiunan hakim asal Selandia Baru, Wayne Gould. Ia membawa buku kumpulan teka-teki sudoku dari Jepang, yang kemudian dikembangkannya menjadi sebuah software tentang sudoku.
Pada 2004, ia menawarkan surat kabar The Times untuk memuat program sudoku buatannya itu. Hanya dalam beberapa bulan, surat kabar lain di Inggris juga ikut mempublikasikan permainan sudoku ini. Sejak itu, permainan teka-teki angka ini semakin diminati oleh masyarakat dunia. Permainan sudoku tak hanya ditemukan di surat kabar. Kini, di televisi, radio, bahkan telepon genggam juga terdapat permainan teka-teki angka ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment